Cerita seks 17 tahun ini merupakan lanjutan dari cerita sebulumnya yang ada DISINI. SIlahkan dibaca dulu bagian terbut jika belum. Jika sudah, maka silahkan dibaca chapter selanjutnya di bawah ini:
Hari ini adalah hari keempat bagi wiwi dan boby untuk dieksploitasi dalam hal dunia lendir oleh eksekutornya masing-masing, dan mereka merasakan lemas yang luar biasa. Saat jam istirahat boby dan wiwi dipanggil bu ida ke ruang guru, di ruang guru sudah ada nia dan yanti yang sedang membantu bu ida mengoreksi kertas ujian kelas boby dan kelas wiwi.
Cerita Seks 17 Tahun Chapter 5 – Remidial dan Pemuas Nafsu
Susuperas – -Ruang Guru-
“Nilai kalian berdua di mapel saya memburuk, jadi kalian harus melaksanakan remedial untuk mapel ini.” Ucap bu ida. Aku dan wiwi tertunduk lemas. “Kapan remedinya bu?” tanyaku, “sekarang, tapi ada metode berbeda” ucap bu ida. “Kalian berdua akan remedial di 2 meja di sebelah meja saya ini, dengan alat kelamin kalian dirangsang oleh nia dan yanti, jika kalian orgasme sebelum kalian menyelesaikan soal yang saya berikan maka akan saya tidak luluskan kalian,sampai jumpa tahun depan. Namun, jika kalian bisa menyelesaikan soal tersebut sebelum orgasme, maka kalian berhak ngentot dengan siswa/siswi yang kalian inginkan dengan gratis” jelas bu ida panjang lebar. Aku dan wiwi bertatapan kosong, “Ayo cepat buka cd kalian masing-masing dan duduk di tempat yang sudah saya sediakan, celana dan roknya gak usah dilepas” perintah bu ida.
Aku membuka celanaku dan cd ku, yanti melihat kontolku dan mendekatiku sambil berbisik “Ini toh kontol tahan lama yang aku sepong kemaren,hihi”. Kugunakan kembali celana SMA ku dengan resleting yang terbuka sehingga kontolku leluasa melambai, kemudian ku duduk di kursi yang dimaksud, saat aku akan memajukan kursiku, nia mendekatiku dan berkata “Eits…jangan masukin dulu kursimu, aku mau masuk ke kolong meja dan akan menyepongmu, siap-siap jumpa tahun depan ya..haha” nia mengejekku.
Nia lalu masuk ke kolong meja bersila di kolong meja menatap kontolku dengan seksama. Di meja sebelahku, wiwi menurunkan cdnya tanpa membuka roknya dan kemudian duduk. Yanti mendekati wiwi dengan membawa sebuah dildo dengan fitur vibrator berukuran 15 cm dan bergerigi, yanti kemudian duduk di bawah meja wiwi. “Ni kertas soal dan jawaban kalian” ucap bu ida sambil membagikan kertas soal dan jawaban ke aku dan wiwi. “Lihat soalnya, dan mulai sekarang” ucap bu ida.
Aku mulai memperhatikan soal dan mulai mengerjakan, di kolong mejaku, nia mulai mengocok kontolku dan mengecup palkonku sedikit kasar, “uhh”desahku. Sementara di meja wiwi, wiwi juga mulai memperhatikan soal, mungkin si yanti juga sudah bekerja dengan dildonya. 3 menit kukerjakan soal yang ada 5 buah ini, baru 3 soal yang mampu kujawab, di kolong meja nia masih asik sepong kontolku dan menggelitik biji ku,
“Ssshh..” desisku. “Mau orgasme ya beb?” ucap bu ida sambil mengelus bahuku, “Ahh..tidak kok bu..” ucapku sambil sedikit mendesah. Terasa nia semakin semangat mengulum kontolku. 5 menit berlalu, “Auhh..sshh” desah wiwi di sebelahku, saat itu aku sudah menyelesaikan jawabanku, dan terasa akan segera muncrat, kutahan sekuat tenaga,
“Bu…ahhh…bu ida…ahh…”ku memanggil bu ida. Namun sialnya ia tak mendengar atau pura-pura tak mendengar, nia semakin mengenyot biji ku dan mengocok kontolku keras, “Bu ida…bu ida…bu ida…” ku memanggil bu ida, “Iya anak ibu sayang..”jawab bu ida sambil senyum manja, “Nih bu..sshh…sudah selesai..” jawabku sedikit mendesah, sialnya bu ida bukan langsung membebaskanku dari emutan nia, tapi dia memperhatikan jawabanku dulu sekitar 1 menit.
“bagus, selamat bob, kamu akan saya luluskan karena dapat menyelesaikan soal ini, nia keluar dari meja boby sekarang” ucap bu ida. Aku lekas menekan keras pangkal kontolku supaya tidak muncrat, tapi tetap duduk di meja tersebut. Ku melihat wiwi, dia kelihatan sangat terangsang, kulirik kertas jawaban dia dan kulihat jawabannya, sudah selesai juga syukurnya. “Buuu idah…ahhh…ssshh” wiwi memanggil bu ida sambil mendesah, “bu idah atau bu ida? Hhmm?” bu ida mempermainkan wiwi. “Ibu ida…saya sudah selesai bu..sshh” jawab wiwi. “Mana lihat?” bu ida mendekati wiwi sambil mengambil kertas jawaban wiwi.
“Hhmm…bagus juga, baiklah. Sebagai hadiah selamat untukmu wiwi, yanti kocok lebih keras meki wiwi, buat dia puas, haha” ucap bu ida. Wiwi melotot melihat bu ida yang meninggalkan mejanya, tapi dia juga tidak bisa marah, karena juga menikmati permainannya yanti. “Ahhh…ssshh…yanti…ohhh…” desah wiwi. “Ohh aku sampai yanti….” Erang wiwi panjang. “Oh shit! Squirtnya wiwi deras banget…asin” teriak kecilnya yanti di bawah meja wiwi. “Hehe…sorry yanti, nikmat banget dildonya..” ucap wiwi sambil mengatur nafasnya. Karena aku keasyikan melihat wiwi dikerjain, aku tidak sadar bahwa nia sudah meninggalkan ruangan, padahal aku pengen ngentotin dia. Aku sedikit kecewa dan melemaskan kontolku saja lalu kembali ke kelas, begitu juga wiwi.
Tiba jam istirahat kedua, aku ke ruang guru untuk mengantarkan tugasku mapelnya bu ecy, bu ecy adalah seorang guru muda yang juga sama dengan bu ida, namun sedikit lebih muda dari bu ida dan baru menikah 3 bulan terakhir ini, perawakan bu ecy itu bertubuh mungil ramping layaknya anak smp jika sekilas dilihat, berjilbab, toket 34B. Saat aku selesai mengumpulkan tugasku dan hendak meninggalkan ruangan, bu ida memanggilku “Boby sini dulu.” Ku lihat bu ecy melihatku juga.
“Ya kenapa bu?” tanyaku. “Ini bob, sesama guru, ibu mau bantu bu ecy ni, kamu mau bantu beliau juga ndak?” Tanya bu ida. “Bantu apa ya bu?” tanyaku. “Sini kamu duduk dulu dekat kami” ucap bu ida mengajakku duduk di dekatnya. “Jadi gini bob, bu ecy ini kan sudah 3 bulan menikah, kamu juga pasti tahu itu, jadi barusan bu ecy curhat ke saya, katanya permainan ranjang suaminya kurang memuaskan” ucap bu ida. Aku melihat bu ecy dari atas sampai bawah, dan bu ecy terlihat malu-malu.
“Bu ecy coba ceritakan” ucap bu ida. “Jadi gini, saya kan sudah 3 bulan menikah, penis suami saya cukuplah untuk merawanin saya sekitar 12 cm gitu deh, tapi permainannya gitu-gitu aja, saya memang ndak binal, Cuma bisa goyang-goyang dikit aja, yang saya kesalkan dari suami itu, dia selalu keluar duluan, saya ndak pernah puas dalam 3 bulan ini, memang sih pasti hamil tapi ya gitu deh” jelas bu ecy sambil sesekali menunduk.
“Asik dapat meki rapet ni” aku membatin. “Jadi gitu bob, bantu ya ibu ini.” Ucap bu ida. “Oke bu, tapi kapan?”tanyaku. “Sekarang aja, kan masih ada waktu 20 menit, main aja di WC guru ataupun di UKS.” Ucap bu ida. Bu ecy mendengar itu langsung mencubit bu ida dan berkata “hush! Masa’ sekarang sih da? Ketahuan guru lain atau murid lain gimana?”, “yaudah bob, bawa bu ecy ke gudang kita aja” ucap bu ida. “Ayo bu” ajakku.
“Yakin nih disini bob? Apa kamu ndak risih?” tanya bu ecy. “Gak apa-apa bu, kan ada meja tu, bisa lah itu” ucapku sambil membuka celana SMA ku beserta cdku dan kudekati bu ecy. Bu ecy yang kaget karena melihatku mendekat dengan kontol yang sudah terbuka,sedikit berteriak dan kubekap mulutnya “Ssst..jangan berisik bu, nanti ketahuan” ucapku, “Oh maaf, habisnya penis kamu panjang dan gemuk padahal belum tegang” ucap bu ecy.
“Hehe makasih pujiannya bu, mari sini hisap punya saya bu” ucap ku sambil menyuruh bu ecy jongkok di depan kontolku. “Hah hisap nih?geli ah..” tolak bu ecy, “ayo cepetan bu, asin-asin gurih kok” ucapku. Perlahan bu ecy mulai memegang dan mengocok kontolku pelan, saat setengah tegang bu ecy kembali terpelongok dan mencoba mendekatkan bibirnya ke palkonku, menjilat dikit lalu mencoba memasukkan ¾ kontolku ke mulut kecilnya, mulai ia mengulum lembut “Ahh..sshh…enak bu” desahku.
Melihatku mendesah, ia semakin semangat, saat kontolku tegang penuh dia kembali memelototkan matanya dan melirikku sedikit tanpa mengehentikan kulumannya. Sekitar 2 menit dia mengulum, aku sudah tidak tahan untuk menyodok mekinya, “Udah ah bu nyepongnya, saya mau puasin ibu sekarang” ucapku. Bu ecy lalu berdiri, dan menurunkan cdnya tanpa membuka roknya, kunaikkan tubuhnya ke meja yang ada di gudang tersebut, kami saling berhadapan, bu ecy di meja sementara aku berdiri.
Aku menatap dalam mata beliau dan mulai mencoba mencium bibirnya, namun ia menolak dan berkata “jangan bob, aku gurumu, jangan jatuh cinta padaku” ucapnya *ohh drama..haha* Karena dia menolak ciumanku, langsung kuposisikan kontolku di depan mekinya, sebelum kusodok kuperhatikan dulu mekinya, bersih tanpa bulu dan masih terlihat rapat.
Karena sudah nafsu banget, kusodok pelan, saat seperempat kontolku masuk, terasa seperti ada yang kurobek di dalam mekinya “ah apakah ibu ini perawan?” aku membatin. Ku masukkan tiga perempat kontolku dengan sedikit keras, bu ecy memekik kecil dan berkata “ahh kok sakit ya bob, besar banget penismu ini..” ucap bu ecy.
Kumasukkan sedikit lagi hingga kontolku tertanam penuh di meki bu ecy, lalu kugenjot lembut beliau, dan kuraba toketnya dengan tangan kananku dari dalam baju tanpa membuka baju dinasnya, dan kuselempangkan jilbab putih yang ia gunakan dengan tangan kiriku ke bahunya, lalu kuemut lehernya.
”Ouh bob,geli bob,nikmat…ahhh…sshh” desah bu ecy. “geli apa nikmat?” tanyaku seraya mengecup lehernya dan mnggenjot dirinya. Kupercepat tempo genjotanku dan ia tergoncang-gonjang di atas meja itu..”Ahh..ahhh…ahhh…bob…ssshhh.,..nikmat penismu bob, panjang…ssshhh” desah dan erang bu ecy. “Ibu mau kencing bob…hentikan…ssshhh…ahhh” desah bu ecy pertanda akan orgasme. Ku tak pedulikan perkataannya dan semakin keras menggenjot mekinya,sampai terdengar deritan meja tempat kami memacu nafsu ini. Dinding mekinya merapat dan itu memberikan sensasi luar biasa bagi kontolku yang belum pernah nyoba meki serapat ini. Terasa cairan cinta bu ecy mengucur deras dari dalam mekinya dan sedikit muncrat-muncrat ke perutku.
“aahhh..nikmat bob…apa ini orgasme itu? Ahhh” Tanya bu ecy. “iya bu…” jawabku. Kutarik keluar kontolku dan kulihat ada bercak darah dan cairan cinta bu ecy, ku tertegun sejenak melihat kontolku. “ahh..sshh…kenapa bob?kok termenung?” Tanya bu ecy sambil mengatur nafasnya. “Ibu masih perawan ya?vagina ibu rapet banget dan ini ada darah?” tanyaku. Bu ecy segera menunduk melihat mekinya, “Iya ya..pantes tadi perih, jadi selama ini penis suami saya belum menjebol saya dong..” ucap bu ecy.
“Emang selama 3 bulan ini udah berapa kali main bu?” tanyaku. “baru sekitar 10 kali” jawab bu ecy. Mendengar jawabannya dan memang sepertinya beliau baru aku perawanin, maka ku baringkan lagi beliau di meja, dan kumasukkan kembali kontolku ke mekinya. “Ahh bob, puasin ibu lagi..” desahnya. Kugenjot dengan semangat karena kebanggaan tersendiri bisa merawanin guru. Selang beberapa menit aku menggenjot bu ecy untuk ronde duanya beliau, beliau merasa akan orgasme lagi, “ahh ahh ahh..boby..enjot ibu terus bob…ibu mau keluar lagi…” desah bu ecy. Aku yang juga merasa akan segera muncrat semakin menggenjot keras meki bu ecy “Ahh bu rapet banget meki ibu…boby juga mau muncrat bu…ohh” desahku. Kugenjot lebih keras sehingga tubuh bu ecy semakin terguncang.
”Ahh Ahh..ihh…bob..jangan keluar di vagina ibu…ssshh…muncrat diluar bob…sshh” desah bu ecy melarangku buang peju di rahimnya. Ku tak peduli, kapan lagi bisa dapat meki rapet dan empotannya mantep, semprot aja sekalian mumpung dia juga udah bini orang, terasa cairan cinta bu ecy kembali menyembur namun kali ini lebih banyak…”Ahh ibu sampai bob..sshh” desah bu ecy, aku masih menggenjotnya “Ahh bu ecy, boby sampai juga..ssh” desahku…ku hentak-hentakkan keras kontolku ke meki bu ecy yang terdalam..”Ohh..jangan bob…nanti ibu hamil anakmu..ssshh..” pejuku muncrat hingga 4 kali di dalam meki bu ecy dan bercampur dengan cairan cintanya, aku diamkan sejenak kontolku di dalam meki bu ecy dan menjatuhkan tubuhku di tubuh beliau sambil tetap berdiri.
Ku mendengar bu ecy menangis kecil, “ibu kenapa?” tanyaku. “Jahat kamu bob!! iya kamu muasin ibu, tapi gak sampe hamilin ibu juga kan..hiks hiks”. Kuelus kepalanya untuk menenangkannya tapi dia menepis tanganku. Ku menarik keluar kontolku dari mekinya, terlihat sedikit darah keluar disertai pejuku dan cairan cintanya keluar dari lubang mekinya yang sudah terlihat menganga. Kubersihkan keringatku dan ku kenakan pakaian lengkapku sambil berkata “Ayo bu jangan disesali, lekas bangun, jam istirahat segera berakhir ini”. Kumelihat bu ecy mulai bangun dan mengambil cdnya, lalu kutinggalkan beliau disana.
Saat ku keluar gudang ku melihat bu ida berada di dekat jendela, bu ida memanggilku, “mantap kerjamu bob, tapi gak sampai hamilin ibu itu juga kali!” ucap bu ida sambil meremas kontolku dari luar celana. “Uh sakit, macam mana lagi bu, mekinya rapet kayaknya memang aku yang perawanin tadi, terus desahannya kayak anak smp, pas orgasme mekinya rapet banget, mana tahan kontolku bu” ucapku sambil menepis remasan tangan bu ida. “Oh jadi nikmat toh, dasar gigolo kamu! Yowes, karena saya yang suruh entotin beliau, saya yang tanggung jawab deh, dah balik ke kelas aja kamu sana!” perintah bu ida.
Nantikan kelanjutan cerita seks 17 tahun ini di chapter berikutnya!!!
Pagi ini bu ecy merasa sedikit kelelahan akibat permainan seksnya dengan boby kemarin siang dan dilanjutkan dengan suaminya tadi malam, bu ecy terlihat tidak terlalu bersemangat dan terlihat sedikit mengangkang saat berdiri, pagi ini dia mulai mengajar dari jam 7 hingga jam 8 saja karena beralasan sedang keletihan.
Saat kelas ia bubarkan, ia hendak ke wc dahulu sebelum kembali ke ruang guru.
Saat kejadian kemarin siang, ternyata siswa A dan B yang kemarin minta disepong oleh wiwi juga menyaksikan permainan bu ecy dan boby, pagi ini mereka yang diajar oleh bu ecy merencanakan sesuatu supaya bisa juga ngentotin bu ecy, saat bu ecy masuk ke wc perempuan, mereka berdua mengikuti bu ecy, ketika mereka masuk, bu ecy hendak berteriak namun langsung siswa A membekap mulut bu ecy, dengan modus yang sama, ia memperlihatkan video permainan seks bu ecy kemarin siang ke beliau.
“ibu layanin kami sekarang! Atau video ini kami sebar!” Ucap siswa A. Bu ecy shock berat dan hanya terdiam. Melihat bu ecy diam, siswa A lalu meremas toket kanan bu ecy dari luar baju dinasnya “Aihh..”pekik bu ecy. Remasan berlanjut. Sementara siswa B mulai membuka celana SMAnya dan cdnya, bu ecy melihat kontol ngaceng siswa B sambil menelan ludah, walaupun lebih kecil dari boby tapi tetap lebih besar dari punya suaminya, siswa B yang sudah tak memakai celana maju dan merapatkan diri ke tubuh bu ecy yang menempel di dinding wc, menaikkan rok bu ecy hingga sepinggang dan menurunkan cd bu ecy,
“nak, jangan perkosa ibu nak” mohon bu ecy. “Perkosa? Ibu bakalan ketagihan kontol kami nanti” jawab siswa B yang mulai memposisikan kontolnya di depan bibir meki bu ecy, tidak langsung dimasukkan, tapi digesek-gesek dulu palkonnya. “Ahh..sshh..jangan nak..” tolak bu ecy sambil mendesah. Sementara itu siswa A mulai membuka celana SMA dan cdnya juga, bu ecy kembali terbelalak melihat kontol siswa A walaupun ukurannya sama dengan siswa B namun berurat. Siswa B lalu perlahan memasukkan kontol 14 cmnya itu ke meki bu ecy.
“Uhh…”desah pelan bu ecy. Mendengar desahan bu ecy, siswa A memegang tangan kanan bu ecy dan diarahkannya ke kontolnya minta dikocok. Bu ecy nurut saja daripada dia disiksa. Siswa B lalu memasukkan semua kontolnya lalu mulai menggenjot bu ecy. “Uhh…sshh…hentikan nak..jangan..ahh” desah bu ecy.
Sekitar 2 menit, siswa A berkata “eh tong, lu jangan nikmatin sendiri dong, sini gantian, peret banget ya?”, “oke bro, nih memeknya sila digenjot, peret bro, kayak perawan, hehe” siswa A mengambil posisinya siswa B, langsung menyodok keras meki bu ecy “Auhh…pelan-pelan nak..” desah bu ecy. “Iya tong, memeknya rapet banget, eh guru binal, jarang ngentot ya?” Ucap siswa A seraya menggenjot bu ecy, “sshh…sering kok…aahh” jawab bu ecy sambil mendesah dengan wajah merah padam mendengar ucapan jorok muridnya.
5 menit kemudian, siswa B meminta jatah ngentot lagi ke siswa A, karena bosen dikocok sama bu ecy terus. “Ibu ke tengah sini, nunduk, posisikan kedua tangan ibu ke kedua lutut ibu” perintah siswa B. Bu ecy berposisi doggy style namun hanya bertumpu pada lututnya. Siswa B kembali melesakkan kontolnya ke meki bu ecy dan menggenjotnya tanpa ampun, bu ecy terangguk angguk pada posisi menunduknya itu, “uhh uhh sshh…cepet nak…” desah bu ecy. Siswi B menghentikan genjotannya sambil berkata “Bener calon perek guru kita ni bro, udah ketagihan kontol dia… “, “kenapa rupanya bro?” Tanya siswa A, “Nih liat pinggulnya gerak sendiri, padahal gak kugenjot,hahaha ahh rapet banget memeknya kalau posisi gini” ucap siswa B, mendengar itu, siswa A mendongakkan keatas kepala bu ecy dan mengarahkan kontolnya ke mulut bu ecy, “eh guru binal ni sepong kontolku!” Perintah siswa A, bu ecy terpaksa menurut karena sudah terlanjur horny,
“emutnya yang bener dong perek! Masa’ kena gigi!” Marah siswa A. Bu ecy menghaluskan sepongannya, “ssh…rapet parah ni memek, gak tahan ane bro…semprot aja kali ya” tanya siswa B yang akan segera muncrat. “Eh main semprot..semprot aja! Gantiang tong!” ucap siswa A melepaskan kontolnya dari sepongan bu ecy dan menggeser siswa B supaya stop ngentotin bu ecy, siswa A langsung melesakkan kontolnya ke meki bu ecy. “Ah elah bro dikit lagi padahal” keluh siswa B, siswa B lalu mengarahkan kontolnya minta disepong bu ecy, “Nih sepong kontolku..” perintah siswa B, namun bu ecy menolak dengan tetap menutup mulutnya. Melihat itu, siswa A menggenjot keras meki bu ecy, sehingga memaksa bu ecy untuk mendesah
“Ahh..sshh…enjot ibu nak” desah bu ecy, melihat bu ecy mengaga, tak menungu waktu lama siswa B langsung melesakkan kontolnya ke mulut bu ecy. “Nikmat bro emutannya..ohh” desah siswa B. “Hhmm..ohh…ukhuk..ukhuk” desah bu ecy sambil terbatuk-batuk. “Ohh..sshh…gak tahan kontol gue kena memek peret gini” desah siswa A, siswa A lalu menggenjot keras meki bu ecy dan meki bu ecy berkedut-kedut tanda akan orgasme, “Ohh…hmm…”desah bu ecy tertahan kontol siswa B, derasnya cairan cinta bu ecy menghangatkan kontol siswa A yang masih menggenjot bu ecy dengan keras. “Ohh hangat..aku sampai ohh..” desah siswa A. Bu ecy melepaskan kontol yang ia sepong dan berkata “Ohh…sshh…jangan di dalam nak, ibu ndak mau hamil anakmu…sshh…”
Di luar WC, bu ida menunggu momen tepat untuk melabrak 2 siswa itu, tepat di depan pintu yang terbuka bu ida merekam aktifitas bejat dua siswanya itu terhadap bu ecy. Bu ida bisa tau bahwa bu ecy diperkosa adalah karena wiwi yang sedari tadi berada di dalam salah satu kamar kecil di wc itu mengontak bu ida melalui sms bahwa bu ecy diperkosa.
Bu ecy merasakan bahwa kontol siswa A sudah sedikit bergetar tanda akan orgasme, ia sadar bahwa ia tak boleh sampai hamil dengan peju siswa A, maka bu ecy segera menendang betis kanan siswa A dan mendorong siswa A menjauh darinya, disaat yang bersamaan bu ida masuk lalu langsung melabrak kedua siswa tersebut, “kurang ajar kalian!perkosa guru kalian sendiri! kalian berdua ikut saya ke ruang kepsek sekarang!” Bentak bu ida. Sementara itu bu ecy segera mengambil cdnya dan memperbaiki pakaiannya. Setelah bu ecy, bu ida dan kedua siswa beranjak menuju ruang kepsek, wiwi segera keluar dari kamar kecil tersebut.
Pak kepsek dikejutkan dengan kedatangan kedua gurunya dan kedua muridnya. “Ada apa ini?” Tanya pak kepsek. “Dua siswa kita ini tadi memperkosa bu ecy di wc perempuan pak” jelas bu ida. Kedua siswa itu tertunduk malu. Bu ida lalu merogoh celana kedua siswanya itu dan mendapatkan satu buah handphone, dengan sigap ia membuka file video dan mendapatkan file rekaman seks bu ecy dan boby juga rekaman seks wiwi dengan pak tikno dan tejo. Bu ida memperlihatkan itu ke pak kepsek, “Kalian keterlaluan! Kalian saya skors 1 bulan tidak boleh sekolah” ucap pak kepsek. “Tapi pak…” ucap siswa A. “Gak ada tapi-tapi, kalau di luar sekolah kalian masih juga mencoba perkosa bu ecy ataupun pemaksaan terhadap siswi kita si wiwi, maka kalian akan saya DO” ucap pak kepsek. Siswa A dan B termenung membisu lalu mereka meninggalkan ruang kepsek untuk pulang. Sesaat setelah mereka pulang, bu ida mencoba menenangkan bu ecy dengan membawa beliau ke ruang guru.
Setibanya aku di ruang labor, kumelihat ada husna dan bu ida sedang berbincang. Ku mendekati mereka dan bertanya “husna, hasil tes sperma aku udah ada belum?”, “Oh hasil tes spermamu, udah ni, bentar ya aku ambilkan” ucap husna, husna lalu masuk ke ruang pengujian. “Boby, jadi waktu ngetes kemarin, kamu ngentotin si nia ya?” Tanya bu ida.
“Iya bu..” jawabku. “Bayar berapa bob?” Tanya bu ida. “Gratis bu, hehe. Soalnya aku bisa menerima tantangannya..” jawabku. “Oh pantes, si nia agak senyum kecut kemarin waktu saya minta dia untuk sepong kontolmu waktu lagi remedial ya..” ucap bu ida. Husna keluar dari ruang pengujian sambil membawa sebuah kertas. “Ini hasil pengujianmu, spermamu sehat dan kalau staminamu cukup, kamu dapat dengan mudah menghamili perempuan” jelas husna. Aku terdiam sejenak melihat hasil itu, dan bertanya ke bu ida “Ini hasilku sempurna bu, jadi bagaimana ya dengan bu ecy? Apa dia akan hamil anakku nanti?”, husna sedikit kaget,
“Tenang saja kamu bob, setelah kamu meninggalkan kami kemarin, saya memberi bu ecy pil KB untuk menangkis spermamu membuahi sel telur beliau, dan saya meminta beliau malamnya supaya ngentot dengan suaminya, agar sperma suaminya jadi lebih dominan daripada spermamu” jelas bu ida. Aku merasa sedikit lega. “Bob, kamu mau lulus mapel saya tanpa ujian-ujian lagi?” Tanya bu ida. “Oh boleh bu,mau saya, capek remed sambil disepong gitu” jawabku. “Oke, jadi gini, saya sudah dengar dari nia bahwa kamu mengancam nia dengan video bokep yang kamu buat saat lagi ngentotin dia agar kamu bisa ngentotin dia kapanpun dan dimanapun kamu mau” ucap bu ida. Aku kaget.
“sudah tenang saja bob, saya ndak marah, jadi sekarang saya mau kamu cari 4 cewek dari para siswi yang ada di sekolah ini, kamu pujuk mereka satu persatu agar mau ngentot denganmu, saya maunya, kamu bisa rekam aktifitas ngentotmu dan memfoto mereka sebagai bukti bahwa kamu sudah mengeksekusi mereka. Terus …”jelas bu ida tapi sedikit terpotong. “Terus apa bu?” tanyaku. “terus jika kamu mendapatkan 2 cewek yang bisa kamu entot,rekam dan foto, plus dia bersedia untuk kamu muncrat di rahimnya (creampie), maka saya akan luluskan kamu tanpa ujian lagi dan kamu tidak perlu cari 2 cewek sisanya.” Jelas bu ida panjang lebar.
“Kalau cewek itu hamil bagaimana bu?” tanyaku polos. Bu ida memberikanku 5 butir pil KB dan 4 sachet obat kuat. “Nih pil KB untuk hamil, suruh si cewek minum sebelum kamu entotin dia dan creampie, dan ini 4 obat kuat untukmu biar lebih tahan lama, karena masa hukumanmu tinggal 3 hari, maka saya mau kamu selesaikan tugas ini segera, jika setelah masa hukumanmu habis kamu belum juga dapatin cewek untuk kamu entot, siap-siap jumpa saya lagi tahun depan!” jelas bu ida sekaligus mengancam.
Aku terdiam karena ada ancaman bahwa aku tidak akan naik kelas kalau gagal ngentotin 4 cewek. “Sudah jangan tegang gitu ah bob, kan masih ada kami-kami yang pernah sepong kontolmu,hehe” ucap husna. “Tidak boleh kamu ngentotin mereka-mereka ini ya! Saya mau kamu cari cewek selain mereka.” Potong bu ida. “Baiklah bu” jawabku lemas.
Penasaran petualangan perburuan boby mencari cewek model bokep? Nantikan chapter berikutnya!!!
Chapter petualangan boby mencari 4 cewek ane tunda dulu ya suhu-suhu semua, ane ngebet nulis profilnya bu ida ni. hehe
Namaku Ida (nama fiktif), aku adalah seorang guru mata pelajaran non eksak di sekolah yang baru sekitar 3 bulan kumasuki ini. Perawakanku, aku bertubuh langsing namun tidak terlalu tinggi, ukuran payudaraku yang cukup pas digenggam di tangan sudah sangat ku syukuri yaitu berukuran 36B, setiap mengajar aku selalu menggunakan jilbab yang cukup untuk menutupi dadaku. Semasa kuliah aku baru sekali memiliki kekasih, tapi kekasihku itupun alim banget, jadi kalau jalan-jalan ya jalan aja paling dia hanya mnggombaliku sedikit, mengenai seks aku hanya mengetahui sekilas dari mata pelajaran biologi semasa SMA dan akupun tidak terlalu tertarik, karena menurutku biarkan suami ku saja yang mengajari hal itu nanti.
Hari ini kumenggunakan baju dinas berwarna coklat khas guru disertai rok panjang yang berwarna sama dengan bajuku dan kumenggunakan jilbab berwarna putih. Selepas mengajar, terasa letih di badanku, dan kusempatkan ngobrol dengan para guru wanita lainnya di majelis guru. “Eh ada bu ida, sini gabung” ucap bu tina. “Makasih bu” jawabku. Bu tina lalu melanjutkan ceritanya “ibu-ibu tau kan disini ada ekskul penseks (pendidikan seks)?”, guru-guru lain mengangguk, sementara aku heran dan bertanya “ekskul penseks bu tina?”
“iya ida, maklum ya kamu guru baru disini, jadi ekskul penseks itu ngajarin siswa siswi kita untuk memahami seks dengan benar, ekskul itu digagas oleh kepsek kita yang lama”jelas bu tina. “Ohh..” aku mengangguk paham. “Tapi ya ibu-ibu, akhir-akhir ini ekskul itu makin aneh deh kayaknya” ucap bu tina. “aneh kenapa bu?” Tanya seorang guru. “Iya aneh, semenjak kepsek yang baru ini, pencalonan guru untuk mengajar di ekskul itu harus di tes beberapa kali dahulu, dan tesnya selalu sepulang sekolah di ruangan pak kepsek” jelas bu tina.
Guru-guru lain hanya manggut-manggut saja, begitu juga aku. Cerita berlanjut dan kuketahui bahwa bu tina ini sebelumnya pernah menjadi guru yang mengajar ekskul itu dan sekarang akan digantikan oleh guru baru, guru yang masuk dua bulan setelah diriku masuk disini, guru yang dimaksud itu adalah bu elin. Bu elin berperawakan tinggi kurus, kulit putih layaknya wanita chinese, kutebak ukuran branya sedikit lebih besar daripada aku sekitar 34C, bu elin berjilbab,namun jilbabnya tak mampu menutupi kemontokan tubuhnya terutama bagian dadanya, bu elin masih single juga sama denganku.
Rumpi-rumpi guru yang aku ikuti itupun selesai dan aku kembali ke kelas untuk mengajar. Sepulang sekolah, aku penasaran dengan perkataan bu tina tentang pengetesan guru ekskul penseks itu, aku memberanikan diri mengintip ke jendela pak kepsek, disana kumelihat bu elin dan pak kepsek duduk di sofa tamu di ruang itu, sambil berdekatan, ku tak dapat melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan, tak berselang beberapa menit ku mendengar bu elin seperti mendesah “uhh..”
aku segera memfokuskan pandanganku ke ruangan tersebut dan kumelihat pak kepsek seperti menciumi leher bu elin sambil meraba dada bu elin yang montok itu. Aku tertegun tak percaya dengan apa yang kulihat. “Jadi ini pengetesan guru ekskul itu” aku membatin. Aku merasa ini gak benar maka aku melarikan diriku dari tempat aku mengintip dan lekas pulang.
Hari demi hari berlalu, tak terasa sudah 6 bulan aku mengajar disini dan tak kuketahui kabar tentang ekskul penseks itu dan guru barunya itu yang entah kemana saat ini, karena 2 bulan setelah aku mengintip kejadian itu, bu elin tidak ada kabarnya lagi. Seminggu dari hari ini aku akan melaksanakan pesta pernikahan dengan seorang pemuda yang akan menjadi suamiku. Aku mulai menyebarkan undangan, saat ku memberikan undanganku ke bu tina
“wah bu ida sudah mau menikah, selamat ya bu! Bagus ni tindakan ibu ida, biar gak zina terus hamil di luar nikah” ucap bu tina sambil tersenyum ke guru lain yang sedang berada disitu juga, ku tak memahami lebih dalam senyum apa itu dan apa maksud ucapan bu tina, “makasih bu ucapan selamatnya, jangan lupa datang ya” ucapku. “ya sama-sama bu ida, jangan lupa laporan malam pertamanya ya,hehe” canda bu tina. Aku tersenyum malu dan meninggalkan mereka.
Hari ini adalah hari pernikahanku, aku merasa sangat bahagia dapat bersanding bersama suamiku saat ini. Selepas magrib acara pernikahan sederhana yang kami adakan selesai dengan baik, dan selepas isya aku dan suamiku bercengkrama di kamar cinta kami, “Mas, aku cinta kamu” ucapku. “Iya sayang, mas juga cinta kamu sayang” ucap suamiku. Suamiku mulai meraba tubuhku dari leher ke dada terus hingga ke bawah. Darahku berdesir kencang, setelah puas tangan suamiku meraba seluruh tubuhku, ia lalu memusatkan tangannya di dadaku yang masih tertutup baju dan mulai meremas manja. “Uhh mas” desahku.
Mendengar desahan kecilku, suamiku mulai meremas kedua dadaku dengan penuh cinta. Ku teringat akan kejadian yang aku mengintip bu elin dan pak kepsek, “Jadi ini penyebab desahan keluar” aku membatin. Melihat suamiku makin aktif dengan remasannya, aku mencoba menggerak-gerakkan tubuhku untuk memperlihatkan bahwa aku menikmati permainannya. Suamiku membuka bajuku sekaligus rok yang kugunakan hingga hanya tersisa bra dan cdku saja, suamiku berdiri sebentar untuk melepaskan pakainnya dan hanya meninggalkan cdnya juga. Ia lalu kembali baring menimpaku, dan menjilat leherku, “Shh..mass…geli…” desahku.
Suamiku semakin semangat menjilat leherku dan mendekatkan bibirnya untuk menciumiku, aku yang belum pernah ciuman pun mulai mencoba mengikuti irama permainan lidahnya. Tangannya kembali meremas dadaku, dia melepaskan ciumannya dan berkata “toketmu seksi dek, mas suka..” ia lalu membuka braku dan mendaratkan ciumannya ke dadaku. “Ahh mas geli ahh” desahku lagi saat merasakan puting dadaku dihisap oleh suamiku.
Kanan kiri dadaku dihisap olehnya. Ia menghentikan hisapannya dan mulai menjilati perutku hingga tiba di selangkanganku, dia membuka cdku dan ia menggelitik vaginaku dengan jari-jarinya..”Aihh mass..geli tau..” desahku manja sambil menggeliat. Melihatku menggeliat seperti itu, suamiku menjilat bibir vaginaku dengan mulutnya dan itu membuatku sedikit terkejut “Ahh mass! Jijik ah dijilat gitu” teriakku, suamiku mengabaikanku dan terus menjilati bibir vaginaku, aku merasa bahwa vaginaku mulai becek.
Melihat hal itu, suamiku lalu berdiri dan membuka cdnya, ini pertama kalinya aku melihat penis, ukuran penis suamiku sekitar 14 cm, kurus dan sedikit berurat. Ia lalu mendekatiku, menimpa tubuhku lagi dan mulai mengarahkan penisnya untuk menggesek bibir vaginaku, kumerasakan kepala penisnya menggesek bibir vaginaku. “Shh mas..” desahku geli. Pelan-pelan suamiku mulai memasukkan kepala penisnya ke vaginaku , dan itu membuatku gregetan. Sekitar seperempat masuk, ia menghentikan memasukkan penisnya dan berkata “tahan ya dek, mas sayang adek”
aku tak mengerti ucapannya dan aku hanya mengangguk. Lalu dia menyentak penisnya dengan sedikit keras sehingga masuk semua, namun kumerasakan perih yang teramat perih di vaginaku “Auhh mas! Sakit mas” teriakku. Ia lalu mendiamkan sejenak penisnya di dalam vaginaku dan aku yang masih merasa kesakitan melihatnya merem melek. Saat dia mengetahui aku sudah sedikit tenang, dia mulai perlahan menggenjot vaginaku. “Pelan-pelan ah mass…” pintaku. Dia terus menggenjotku dengan sedikit menaikkan tempo genjotannya, rasa sakit di vaginaku perlahan berubah menjadi rasa nikmat yang belum pernah aku rasakan. Aku merangkul leher suamiku dan ia mulai menciumi bibirku lagi seraya terus menggenjotku. “Ahhh..ssshh..mas…nikmat” desahku.
Mendengar hal itu, ia menegakkan tubuhnya dan menggenjotku sedikit lebih keras dan itu membuatku bergoncang-goncang. Dia tidak menyia-nyiakan dadaku yang berguncang, dia remas kedua dadaku sekaligus. Sekitar 4 menit dia menggenjotku, aku merasa seperti akan pipis, “Mass…bentar dulu ya mass…ida mau pipis nih…ohh gak tahan” desahku, bukannya berhenti dia malah makin menghentak-hentakkan penisnya ke vaginaku, “Ohh mass..ida pipis sekarang..” desahku sambil berteriak. Terasa cairan hangat menyembur dari dalam vaginaku dan itu membuat sodokan penis suamiku semakin licin, aku masih terengah-engah sambil merasa nikmat sementara suamiku masih saja menggenjotku tanpa peduli aku yang agak lemas ini.
5 menit suamiku menggenjotku pada posisi ini, dan kembali aku merasa akan pipis lagi, “Mas..ida mau pipis lagi ahh..” desahku. “Sama-sama mas ya sayang…ohh” desah suamiku. Ia menghentakkan penisnya jauh lebih keras dari orgasme pertamaku tadi dan tubuhku terguncang lebih keras. “Ohh mass…ida pipis lagi…ohh” semburan cairan cintaku menyembur deras ke penis suamiku. Tak berapa saat, suamiku menghujamkan penisnya ke vaginaku yang terdalam, “Ahhh ida sayang..mas sampai..ohh” desahnya.
Terasa cairan hangat menyembur dari penis suamiku. Suamiku mendiamkan penisnya didalam vaginaku beberapa menit dan ia menciumi wajahku, bibirku, dan leherku untuk menghiburku yang terlihat sedih karena sudah lepas perawan. Ia lalu menarik penisnya keluar, dan kupenasaran apa yang akan keluar dari vaginaku, dan terlihat cairan putih dan bercak darah, dan itu membasahi kasur kami. “Yah kotor,” ucapku. “sudah besok saja sayang” ucap suamiku, lalu kami lekas tidur sambil berpelukan. Malam pertama yang indah bagiku yang perawan ini.
Hari ini adalah satu bulanan umur pernikahanku, dan aku sangat merasa bahagia sekali. Saat aku hendak membereskan barang-barangku di majelis guru karena aku ingin pulang menyiapkan surprise untuk suamiku, bu tina menghampiriku dan berkata “Bu ida, ibu dipanggil pak kepsek tu”, “Kenapa bu?” tanyaku. “Kurang tau saya” jawab bu tina singkat. Aku lekas menuju ruang kepsek, kumengetuk pintu kepsek, lalu “Masuk” ucap pak kepsek dari dalam ruangan.
“Sila duduk bu ida” ucap pak kepsek ramah. “Jadi begini bu ida, saya mau meminta tolong dengan ibu” ucap beliau. “minta tolong apa ya pak?” tanyaku. “Ibu kan sudah agak lama mengajar disini dan sudah menikah juga, saya mau minta tolong ibu untuk jadi guru di ekskul penseks yang sudah vakum semenjak bu elin meninggalkan sekolah ini, mau ya bu?” ucap pak kepsek, aku kaget dan khawatir apa yang akan terjadi berikutnya. “Ehmm..gimana ya pak” jawabku ragu.
“Jika ibu bersedia,besok ibu sudah bisa mengajar kok, gaji ibu akan saya naikkan dua kali lipat sebagai insentif tambahan jadi guru ekskul tersebut” ucap pak kepsek, aku semakin bimbang, karena perusahaan suamiku saat ini bekerja sedang akan melakukan PHK besar-besaran jadi tawaran pak kepsek ini bisa kugunakan untuk membantu suamiku tapi aku sedikit khawatir dengan apa yang akan terjadi berikutnya teringat apa yang pak kepsek lakukan dengan bu elin. “Jadi gimana bu?” ucap pak kepsek menyadarkanku dari lamunanku. “Baiklah akan saya terima pak” ucapku. “Baik, besok ibu sudah bisa mulai mengajar ya” ucap pak kepsek lega.
Keesokan hari sesuai jam yang ditentukan pak kepsek untukku mengajar di ekskul, aku menemui beliau di ruangannya untuk meminta materi yang akan kuajarkan ke murid ekskulku itu nanti. Pak kepsek lalu memberikan materi tersebut dalam bentuk file pada flashdisk dan ia bilang pegang saja dulu flashdisk itu. Kumasuk ke kelas yang dimaksud, belum ada siswa jadi aku memeriksa dulu materi yang aku akan ajarkan itu, kubuka materinya dan mulai kupahami ternyata hanya pengetahuan dasar. Para siswa dan siswi yang ambil ekskul ini mulai memasuki kelas dan aku mulai menerangkan. Sesaat aku membubarkan kelas, aku hendak buang air kecil di wc perempuan di dekat kelas tersebut dan itu berseberangan dengan wc laki-laki.
Setibanya aku di wc, ku mendengar dua siswa sedang berbincang “Bro, guru ekskul baru kita ini gak seseksi bu elin ya” ucap salah seorang siswa, “iya ya, dulu waktu bu elin ngajar, aku aja bisa sambil coli, lah ini ngaceng aja kagak” ucap siswa kedua, “iya bener, apa karena baru nikah kali ya?jadinya belum sebinal bu elin” ucap siswa pertama. Aku terkejut, tapi sekaligus penasaran “iya bener juga, bu elin kan udah sering di’pake’ sama pak kepsek, apa jangan-jangan karena sering dipake sama pak kepsek bu elin jadi hamil terus minggat dari sekolah ini?” ucap siswa pertama lagi.
Aku terdiam,kaget sekaligus marah mendengar obrolan mereka, aku yang tadinya mau buang air kecil jadi lupa dan kembali kemejaku di kelas, aku mulai memeriksa folder-folder di fd yang diberikan pak kepsek, kutemukan sebuah folder “tes seleksi”
ku membuka dan kumelihat kumpulan video, kubuka video pertama dan kupercepat video tersebut, pada video tersebut terlihat bu elin sedang berciuman dengan pak kepsek, kubuka video kedua, kumelihat bu elin sedang mengocok penis salah seorang siswa, kubuka video ketiga, kumelihat bu elin sedang mengocok penis pak tejo dan tikno. Aku bergidik ngeri, bisa jadi aku yang akan begini nanti. Kusegera mengemas barang-barangku dan pulang dari sekolah, keesokan harinya di jam yang sama untuk ekskul dimulai, aku menghampiri pak kepsek di ruangannya.
-Ruang Kepsek-
“Permisi pak” ucapku sambil masuk ke ruangan pak kepsek. “Oh bu ida, ada apa bu?” ucap pak kepsek. Aku langsung duduk berhadapan dengan beliau berbataskan meja kerja beliau, “Saya mau mengembalikan fd ini pak” ucapku, sepertinya pak kepsek tau bahwa aku akan minta berhenti jadi guru ekskul. “Oh sudah dicopy ya bu?” ucapnya. “Sudah pak” jawabku tak ingin melihatnya. Bentar ya bu, saya ambilkan minum dulu, pak kepsek lalu mengambilkan air sirup segar dan memberikannya kepadaku, kebetulan cuaca panas dan gerah aku meminumnya langsung tanpa rasa curiga.
Kami terdiam sejenak karena pak kepsek sibuk dengan laptopnya, aku merasa ada yang aneh ditubuhku, tubuhku perlahan hangat dan kumerasa gatal di vaginaku, namun kuberusaha untuk tak terlihat panik. “Pak, saya mau berhenti jadi guru ekskul..ssh” ucapku dengan desah tertahan. Entah apa yang terjadi dengan tubuhku, “Kenapa bu ida?” Tanya pak kepsek. “Hmm..karena..hmm..karena saya belum cukup ilmu untuk ngajar itu pak hhm” ucapku dengan desah yang semakin menjadi. Pak kepsek melihatku, lalu beranjak dari tempat duduknya, aku tak tau ia mengarahkan kemana, “ceklek” bunyi pintu ruangan beliau terkunci, dan yang aku tahu sekarang adalah vaginaku gatal segatal-gatalnya dan kumulai mengelus dari luar rok kerjaku sambil kukangkangkan sedikit pahaku. “sshh..”desahku pelan.
Kumelihat samar-samar ada tangan dari belakangku dan langsung meremas salah satu dadaku dari luar baju dinasku, “Aihh” pekikku.mulutku lekas dibekap oleh tangan satunya, kumelihat keatas dan kulangsung menatap wajah pak kepsek yang tersenyum mesum, aku langsung menghindar dan berdiri di belakang kursi kerja beliau “Bapak berikan apa ke saya hah!” bentakku. Pak kepsek mendekatiku, “Bukan apa-apa manis, hanya perangsang” ucapnya santai. “Bapak jangan kurang ajar ya!” bentakku.
Beliau langsung mendekatiku dan mendorong tubuhku hingga menempel ke dinding ruangannya, dan ia merapatkan tubuhnya, terasa dengusannya tepat diatas mataku, “lebih baik kamu sekarang pasrah, atau aku main kasar.” Ucapnya di depan wajahku. Aku yang sudah dipenuhi birahi campur rasa takut hanya melotot melihatnya tanda bahwa aku marah. Pak kepsek bukannya takut, malah dia mendekatkan bibirnya ke wajahku, dan menjilat wajahku, tangan kanannya meremas dadaku dari dalam baju dinasku, dan tangan kirinya menaikkan rokku hingga ia dapat dengan mudah menggesek jarinya dari luar cdku. “Eeengg…sshh” desahku menerima perlakuannya. Ia memasukkan jari tengahnya yang lumayan gede ke vaginaku dan mulai mengeluar masukkan jarinya itu, “Uhh..uhh..” desahku.
Dengan satu tangannya ia dapat membuka beberapa kancing baju kerjaku dan langsung ia tanggalkan braku tanpa membuka baju dinasku. Mulutnya yang sedari tadi membuat banyak ludah di mukaku mulai berpindah menjilati dadaku, ia mengesampingkan jilbabku ke bahu, ia hisap puting dadaku. “Ohh..sshh” desahku. Mendengar aku semakin sering mendesah, ia mempercepat kocokan jarinya di vaginaku dan emutannya di dadaku. Saat ia sadar bahwa vaginaku suda becek, ia hentikan semua rangsangannya dan menarik tubuhku ke sofa tempat ia dulu ‘main’ dengan bu elin, tubuhku dibaringkannya disitu, ia lalu membuka celana da cdnya tanpa membuka bajunya, kumelihat penisnya sudah tegang siap menyodokku, penisnya lebih pesar dari suamiku berukuran sekitar 17 cm, gemuk dan berurat, dan itu sempat membuatku menganga kaget, aku sadar bahwa vaginaku akan segera disodok penis panjang itu
“Pak..saya mohon jangan perkosa saya pak..saya sudah bersuami” aku memohon, dia mengabaikan perkataanku dan mulai merebahkan tubuhnya diatasku, terasa kepala penisnya yang hangat menyentuh bibir vaginaku, dia memegang penisnya dan ia arahkan masuk ke vaginaku, saat sedikit masuk “Uhh..pak..saya mohon..sshh” aku mendesah. pak kepsek lalu memasukkan penisnya dengan sedikit memaksa, saat setengah penisnya masuk, kurasakan vaginaku sesak, dan pak kepsek menghentakkan sedikit penisnya sehingga semua penisnya masuk ke vaginaku.
”Ohh pak! Ampun pak” teriakku sedikit memohon. “Sshh..mekimu rapet banget ida, saya suka, sudah lama saya nunggu untuk bisa ngentotin kamu” desah pak kepsek saat penisnya bersarang di vaginaku. Saat mendengar ucapannya itu wajahku merah padam, antara mau marah karena diperkosa atau malah menikmati karena mendapat penis besar. Ku diam saja, lalu pak kepsek mulai menggenjotku pelan, “Ohh pak..sshh” aku tak bisa lagi menahan desahanku. Mendengar desah manjaku pak kepsek mempercepat genjotannya
“Peret banget ni meki, ohhh” racau pak kepsek. Beliau meningkatkan kecepatan genjotannya dan merangsangku jauh lebih hebat, “Ohh pak..saya mau orgasme….sshh” desahku. “Wah belum jago ni, nanti bapak ajarin deh, hehe” ucap pak kepsek sambil terkekeh bangga, beliau mempercepat genjotannya, “Ohh pak..saya sampai” desahku disertai semburan cairan cinta dari dalam vaginaku. “Ohh hangat cairanmu bu, bikin saya makin semangat ngentotin ibu” racau pak kepsek yang merasakan semburan cairan cintaku, ia tak memberiku kesempatan untuk menikmati orgasmeku sejenak, ia terus menggenjotku.
Selang 3 menit aku orgasme, ia melepaskan kontolnya, dan menyuruhku berdiri dan menunduk bertumpu di meja kerjanya, ia lalu memasukkan penisnya dari belakang tubuhku, aku sebelumnya belum pernah pakai posisi ini dengan suamiku, pak kepsek sedikit kesulitan karena aku kurang bungkuk, ia lalu menekan tubuhku agar lebih membungkuk, saat posisiku sudah benar menurutnya, ia langsung melesakkan penisnya ke vaginaku tanpa hambatan karena vaginaku sudah becek, ia menghentak penisnya keras-keras sehingga aku terangguk-angguk pada posisi ini
“Ohh kamu bakal jadi perekku sayang..peret banget ini…ssshh” desahnya. Aku sedikit tersinggung namun birahiku meningkat mendengar ucapan joroknya itu. “Ohh pak..sodok ida terus dengan penis bapak” desahku. Dia mencabut penisnya, aku bingung entah kenapa. “Penis katamu? Ini namanya kontol ida! Saya ini lagi ngentotin kamu jangan bilang ML” ucap pak kepsek, lalu ia meraba vaginaku “nah ini namanya meki! Jangan bilang vagina lagi!” jelasnya sambil membentak. “Sekarang kamu bilang, ‘pak, entot meki saya dengan kontol bapak sekarang.’” Perintahnya kepadaku.
Aku yang sudah birahi tinggi segera berkata “pak, entot meki saya dengan kontol bapak sekarang” tanpa ragu. Ia menampar pantatku dan berkata “Oke sayang, nikmatin nih kontol bapak” seraya ia menyodok keras mekiku dengan kontol panjangnya. Selang beberapa menit ia menggenjotku setelah ia berhenti sejenak tadi “Ahh..aahh..aku mau sampai sayang” desahnya. “Ahh..ahh..sshh..jangan didalam pak..plis..aahh” desahku sambil menolak ia memuntahkan spermanya ke rahimku. Pak kepsek lalu menggenjot mekiku semakin keras sehingga aku semakin terguncang pada posisi menundukku ini, baju dan rokku sudah dipenuhi keringatku.
“Ohh..bu ida..saya sampai..” desah pak kepsek. Pak kepsek lekas menarik keluar kontolnya dan menyodok-nyodok lembut anusku, terasa semburan sperma hangat pak kepsek menyembur di dekat lubang anusku, ada sekitar 3 semburan, cairan sperma beliau meleleh ke pahaku dan membasahi lantai ruangan beliau. “Ohh..ahhh..” desahku keletihan dan aku ambruk dimejanya dan tersungkur di dekat meja kerja beliau, kumelihat kebelakang, beliau terduduk di lantai dengan kontol yang berlumuran cairan cintaku dan sperma beliau.