Cerita Sex Ngentot Mahasiswi Bisexsual

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
961 views

Cerita Sex ini berjudul ” Ngentot Mahasiswi Bisexsual ” Cerita Dewasa, Cerita Hot, Cerita Sex Panas, Cerita Sex Bokep, Kisah Seks, Kisah Mesum, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Janda, Jilbab, Terbaru 2017.

Related image

Susuperas –Aku merupakan mahasiswi dari universitas swasta di kota Surabaya, nama initialkuRus, dan aku pernah mengirimkan kisah privasi untuk situs ini. Awal awal aku merasakan Making Love dengan seorang perempuan yang mengolah orientasi seksualku menjadi seorang biseksual, aku menanggung percintaan sesama jenis saat usiaku 20 tahun dengan seorang perempuan berusia 44 tahun, heran entah kenapa semuanya terjadi begitu saja terjadi barangkali ada desakan libidoku yang ikut menggebu – gebu semua tersebut dan seluruh ini sudah kuceritakan dalam privasiku .

Wanita tersebut ialah Ibu kosan aku, ia mempunyai nama Tante Yunita, suaminya seorang saudagar yang sering terbit kota. Dan dampak dari empiris bercinta dengannya saya mendapat pelayanan istimewa daripada Ibu kosan aku, namun aku tak hendak jadi lesbian sejati, sampai-sampai aku sering menampik bila disuruh bercinta dengannya, walaupun Tante Yunita tidak jarang merayuku tetapi aku bisa menolaknya secara teknik yang halus, beserta dalil ada.

Laporan yang mesti kukumpulkan besok, atau terdapat test esok hari sampai-sampai saya mesti fokus belajar, semula aku terdapat niat guna pindah kos namun Tante Yunita memohon supaya aku tidak pindah kos dengan kriteria saya tidak diganggu lagi olehnya, dan ia juga setuju. Sehingga walaupun aku sempat bercinta dengannya

seperti seorang suami istri namun aku tak hendak jatuh cinta kepadanya, kadang saya kasihan kepadanya bila ia paling memerlukanku akan namun aku mesti seolah tidak memperdulikannya. Kadang saya heran pun dengan sikapnya tatkala suaminya kembali kerumah mereka seakan tidak akur, sehingga tersebut berada pada kamar yang terpisah.

Hingga sebuah tarikh saat aku kembali malam hari setelah menyaksikan bioskop dengan rekan priaku, waktu tersebut jam sudah mengindikasikan pukul separuh sebelas silam, sebab saya memiliki kunci sendiri maka aku membuka pintu depan, keadaan amat sepi lampu kepil sudah padam, kulihat salang menyala dari balik pintu lubang kos pramugari itu,

Hmm.. ia telah biasa datang, gumamku, aku langsung mengarah ke kamarku yang letaknya berdampingan secara kamar pramugari tersebut. saya bersihkan wajahku & berganti pakaian beserta baju piyamaku, kemudian aku pergi ke ke pembaringan, tiba-tiba tersiar rintihan-rintihan yang mengherankan dari ruang sebelah. Saya jadi penasaran sebab suara tersebut sempat membuatku takut, kucoba memberanikan diri guna mengintip kamar sebelah sebab kebetulan ada celah udara antara kamarku dengan lubang pramugari tersebut, walaupun diblokir triplek saya mengupayakan untuk melobanginya, kuambil meja supaya aku dapat menjangkau lubang udara yang tertutup papan itu.

Lalu pelan pelan kutusukan gunting tajam agar triplek itu berlobang, alangkah terkejutnya saya saat kulihat pemandangan dalam kamar sebelahku. Aku menyaksikan Tante Yunita menindih seorang perempuan yang kelihatan lebih tinggi, berkulit putih, serta berambut panjang, itu berdua dalam suasana bugil, lampu kamarnya bukan dipadamkan jadi aku siap tahu jelas Tante Yunita sedang berciuman bibir dengan perempuan tersebut yang kiranya pramugari tersebut. Ketika Tante Yunita menciumi lehernya, aku dapat meneliti wajah pramugari itu,

ia paling cantik wajahnya bersih dan menyimpan karakteristik seorang keturunan ningrat. Ternyata pramugari itu pula terkena bujukan Tante Yunita, ia memang amat mahir menciptakan wanita takluk kepadanya, secara paling hati-hati Tante Yunita menjilati leher & turun terus di bawah. Bibir pramugari tersebut menganga serta menerbitkan desahan-desahan birahi yang khas, wajahnya memerah dan matanya tertutup sayu merasakan kebuasan Tante Yunita mereguk tubuhnya tersebut. Tangan Tante Yunita mulai memilin puting payudara pramugari itu, sedangkan bibirnya menggigit kecil klitoris payudara sebelahnya.

Jantungku berdetak paling kencang sekali merasai adegan tersebut, belum tahu aku menyaksikan adegan lesbianisme secara sinambung, meskipun saya pernah merasakannya. Serta tersebut membuat libidiku naik tinggi sekali, aku tidak tahan berdiri lama, kakiku gemetaran, kemudian saya diturunkan daripada meja lokasi aku berpijak, meski saya masih hendak menyaksikan babak mereka berdua.

Dadaku sedang bergemuru. Entah kenapa aku juga hendak mengalami laksana yang tersebut lakukan. Kupegangi liang vaginaku, dan kuraba klitorisku, seiring erangan-erangan dari ruang sebelah aku bermasturbasi sendiri. Tangan kananku menjentik-jentikan klitorisku & tangan kiriku memilin-milin payudaraku sendiri, kubayangkan Tante Yunita mencumbuiku serta saya membayangkan pun wajah memukau pramugari tersebut menciumiku, dan tak terasa cairan mengairi tanganku, walaupun aku belum orgasme tapi mendadak seluruh gelap dan begitu kubuka mataku, matahari pagi sudah bercahaya sangat terang.

Saya mandi mencuci diriku, karena tadi malam saya tidak luang mencuci diriku. Aku terlihat kamar & kulihat itu berdua lumayan berkelakar pada sofa. Ketika aku berlabuh mereka berdua diam seolah kaget beserta kehadiranku. Tante Yunita mengenalkan pramugari tersebut kepadaku,
“Rus, kenalkan itu pramugari kamar sebelahmu. ”

Ia tersenyum spektakuler manis sekali, saya menjawab senyumannya. Lalu bibirnya menghampiri ke bibirku serta aku menantikan saat bibirnya menyentuhku, begitu bibirnya menyentuh bibirku saya rasakan hangat dan basah, aku membalasnya. Lidahnya menyapu bibirku yang sedkit kering, sedangkan bibirku pula menikmati hangatnya bibirnya. Lidahnya menginjak rongga mulutku & kami laksana saling memakan satu sama lain. Sementara aku konsentrasi menurut keterangan dari pagutan bibirku, kurasakan tangannya mengusulkan paksabaju kaosku, bahkan ia merobek baju kaosku. Walau terkejut namun kubiarkan ia mengerjakan semuanya, serta saya membalasnya kubuka rok dasternya. Ciuman bibir kita terbendung sebentar sebab dasternya yang kubuka mesti dimulai melewati wajahnya.

Kulihat Bra hitamnya menopang payudaranya yang cukup besar, nyaris seukuran denganku namun payudaranya makin gede. Tatkala ia mendongakkan kepalanya tanpa menunggu, aku cium sosial jenjangnya yang sexy, sekitar tanggannya melepas bra-ku sambil meremas-remas payudaraku. Saya paling bernafsu ketika tersebut saya hendak juga mendapat kedua puting payudaranya. Kulucuti Kutang hitamnya dan tersembul putingnya merah muda terlihat menegang, dengan cepat kukulum putingnya yang segar itu.

Entah berapa tidak sedikit rintihan dan erangan yang menongol dari mulutku, namun seakan mereka makin ganas melahap diriku. Akhirnya aku menyerah kalah aku tak powerful lagi menyangga segalanya saya jatuh tertidur, namun sebelum aku jatuh tertidur kudengar lirih mereka tetap baku menghamburkan gairahnya. Saat aku terbangun ialah ketika kudengar dentang bel jam berbunyi dua kali, ternyata sudah beker dua malam perian. Masih kurasakan dinginnya lantai & hangatnya ke-2 tubuh perempuan yang tertidur disampingku.

Aku mengupayakan untuk duduk, kulihat sekelilingku amat tidak cukup cahaya olehkarena tersebut tidak terdapat yang mengobarkan salang, dan kucoba berdiri untuk mengobarkan semata lampu. Kulihat baju berserakan dimana-mana, serta tubuh telanjang dua wanita masih terayun lemas dan tak berdaya. Kuambilkan selimut untuk tersebut berdua & aku otonom melanjutkan tidurku di dasar bareng tersebut. Kulihat roman cantik Yuna, dan suak elegan Tante Yunita, serta aku peluk mereka berdua sampai sinar matahari visibel menyelinap di kamar tersebut.

Pagi datang dan saya mesti pulang pergi kuliah, tetapi saat mandi seseorang mengetuk gerbang kamar mencuci dan tatkala kubuka ternyata Yuna dan Tante Yunita. Mereka masuk dan di dalam kamar sehat kami mengemban lagi pesta seks ala lesbi. Kini Yuna yang dijadikan pusat eksplotasi, sebagaimana seringkali Tante Yunita mengerjakan dari belakang dan aku mengerjakan Yuna dari menempel. Semua dilaksanakan dalam posisi berdiri. Tubuh Yuna yang tinggi semampai menciptakan saya tak lama-lama guna berlaga dengannya aku lebih memusatkan untuk memungut buah dadanya yang raksasa itu.

Selama tangan Tante Yunita membelai-belai wilayah sensitif Yuna. Dan tanganku merasakan lekuk jasad Yuna yang memang spektakuler aduhai. Percintaan kami dikamar mandi dilanjutkan di ranjang suami Tante Yunita yang memang berukuran besar, oleh karena tersebut kami bertiga bebas guna berguling, & mengerjakan semua kepuasan yang hendak abdi rengkuh. Sampai pada hari tersebut saya benar-benar membolos masuk wejangan.

Hari-hari selesai dan kami bertiga melakukan secara berganti-ganti. Ketika Yuna belum bertugas aku lebih tidak sedikit bercinta secara Yuna, tetapi setelah seminggu Yuna balik bertugas terdapat ketakutan kehilangan bakal dia. Mungkin aku telah jatuh cinta beserta Yuna, dan ia juga merasa begitu. Malam pra Yuna bertugas saya serta Yuna mencarter lubang hotel berbintang dan anda melampiaskan perasaan kami dan benar-benar tanpa nafsu. Saya & Yuna sudah sebagai kekasih sesama jenis. Silam tersebut diantaranya malam kesatu bagiku serta untuk Yuna, tanpa terdapat gangguan daripada Tante Yunita. Kami bergumul laksana perkelahian macan yang lapar bakal kasih sayang, dan sesudah silam tersebut Yuna bertugas dalam perusahaan maskapai penerbangannya di bangkok.

 

Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Pasutri,

Category: Cerita Dewasa Tags: , , , , , , , , , , , ,
cersex istri nakal cersex milf cersex ibu guru cersex daun muda cersex memek cersex susu cersex bdsm cersex mami

Related video